BAB 7: MEMERIKSA ULANG CV ANDA

Sebelum mengirim CV Anda, cobalah periksa kembali keseluruhan CV itu. Berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan:

1. Jangan cantumkan alasan meninggalkan pekerjaan
2. Utamakan pengalaman kerja daripada pendidikan
3. Dahulukan disiplin ilmu daripada tempat dan tahun
4. Cantumkan mata pelajaran yang relevan
5. Cantumkan mata pelajaran, jika Anda fresh graduate
6. Jangan katakan tidak punya pengalaman kerja
7. Daftar informasi yang sebaiknya dihilangkan
8. Daftar larangan

1. Jangan Cantumkan Alasan Meninggalkan Pekerjaan
Saat ini, masih ada orang yang berpikiran bahwa orang-orang bisa bekerja di satu tempat sampai pensiun. Ini adalah pola pikir yang lazim untuk puluhan tahun yang lalu, ketika sekali seseorang diterima kerja di sebuah perusahaan/organisasi, berarti ia bisa bekerja di sana selamanya. Pada masa itu, berganti-ganti pekerjaan seperti yang banyak dilakukan sekarang, dianggap tidak baik karena menandakan ketidakstabilan.

Mesku jaman telah berganti, namun masih ada orang-orang yang berpikiran semacam ini. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mencantumkan alasan meninggalkan pekerjaan yang terdahulu dalam CV ataupun surat lamaran kerja Anda. Ingat, Andalah yang memegang kendali atas CV Anda. Lagipula, hanya ada empat alasan mendasar mengapa seseorang berganti pekerjaan, yaitu:

• prospek yang lebih baik,
• gaji yang lebih tinggi,
• mutasi,
• pemecatan.

Apapun alasannya, Anda tetap akan terlihat sebagai seorang pekerja yang berisiko bagi perusahaan/organisasi jika mengungkapkan alasan meninggalkan pekerjaan terdahulu. Karenanya, lebih baik Anda menerangkan hal semacam ini saat wawancara, daripada menuliskannya pada CV.

2. Utamakan Pengalaman Kerja daripada Pendidikan
Pelamar kerja dengan latar belakang pendidikan yang baik cenderung mencantumkan banyak informasi tentang pendidikannya di dalam CV. Hal ini karena tidak ada aspek lain yang dapat mereka tonjolkan. Bila Anda memiliki pengalaman kerja, sebaiknya Anda menekankan pada aspek pengalaman kerja ini. Atasan, kecuali mereka yang bergerak dalam bidang akademis, biasanya lebih tertarik dengan apa yang Anda dapat sumbangkan kepada perusahaan, bukan seberapa hebat riwayat pendidikan yang Anda miliki.

Kadangkala, pelamar dengan latar belakang pendidikan dari universitas yang terpandang tidak menyetujui hal ini. Coba tanyakan pada diri Anda “Jika saya akan dimasukkan ke dalam Unit Gawat Darurat, siapa yang saya pilih untuk mengoperasi saya: seseorang yang baru lulus kuliah dari universitas ternama tapi belum pernah melakukan operasi, atau paramedik yang telah sukses melakukan sejumlah operasi namun bukan dari univeritas ternama?” Tentunya si paramedik. Yang ideal adalah bila seseorang memiliki pendidikan berkualitas sekaligus pengalaman, tapi apabila harus memilih, pengalaman lebih penting daripada pendidikan.

3. Dahulukan Disiplin Ilmu daripada Tempat dan Tahun
Disiplin ilmu pendidikan Anda lebih penting dibandingkan tempat dan waktu Anda mendapatkannya. Ada cukup banyak pelamar yang menuliskan tahun pendidikan di awal informasi lainnya. Bila usia Anda sudah cukup tua, cara penulisan seperti ini justru hanya akan mengungkapkan berapa usia Anda – “Orang ini kuliah bahkan sebelum saya lahir!” Selain itu, di dalam era yang terbiasa dengan berbagai perubahan yang cepat, banyak gelar sarjana yang tak terpakai lagi. Ingat, yang perlu diutamakan adalah kemampuan intelektual, konseptual, dan analisis Anda.

4. Cantumkan Mata Pelajaran yang Relevan
Jika Anda mengincar karir dalam bidang ilmu pengetahuan, Anda perlu mencantumkan mata pelajaran yang pernah Anda dapatkan. Namun tidak semua mata pelajaran perlu dicantumkan. Jika Anda ingin berkiprah di bidang ilmu pengetahuan alam, misalnya, tidak perlu Anda mencantumkan setiap mata pelajaran terdahulu, seperti:
• Bahasa Inggris, Sejarah, Bahasa Perancis, Geografi, Matematika, Kimia, dan Fisika

Lebih menarik bila yang Anda cantumkan:
• Matematika, Fisika, Kimia.

5. Cantumkan Mata Pelajaran, Jika Anda Fresh Graduate
Jika Anda baru lulus sekolah atau kuliah, dan belum memiliki pengalaman kerja yang memadai, sebaiknya Anda mencantumkan mata pelajaran yang pernah Anda dapatkan. Hal ini akan memberi kesan bahwa Anda memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tersebut.

Mata pelajaran yang Anda cantumkan, sebaiknya yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda incar. Namun Anda perlu juga mencantumkan mata pelajaran lain yang bisa mendukung pekerjaan Anda, seperti pelajaran Bahasa Inggris, komputer dan lain-lain.

Daftar mata pelajaran ini biasanya diletakkan pada bagian pendidikan, dibawah nama nama sekolah/kampus Anda. Berikut adalah contoh penulisan daftar mata kuliah seorang lulusan teknik informatika:

PENDIDIKAN
Sarjana Teknik Informatika, 2003
Fakultas Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar
Mata Kuliah yang pernah dipelajari, antara lain:
Pengantar Sistem Informatika, Organisasi Sistem Komputer, Mikro Processor, Interaksi Manusia Komputer, Pengeloaan Data Terdistribusi, Pengelolaan Instalasi Komputer, Rangkaian Digital, Sistem Basis Data, Sistem Basis Informasi, Bahasa Inggris 1&2, Fisika Dasar 1&2, Kalkulus 1&2, Manajemen Proyek

6. Jangan Katakan Tidak Punya Pengalaman Kerja
Banyak orang yang dengan jujur – secara tersirat atau tersurat – mengatakan di CV maupun surat lamarannya bahwa mereka belum punya pengalaman kerja. Anda akan rugi sekali jika memberi informasi ini, mengingat sebagian pelamar lain yang pasti memiliki pengalaman kerja.

Jika Anda memang belum pernah bekerja, Anda dapat menulis di bawah pengalaman kerja, pekerjaan atau kegiatan yang pernah lakukan, baik yang dibayar ataupun tidak. Misalnya Anda pernah jadi Panitia sebuah konser musik, atau Anda menjalani usaha sampingan multi-level marketing, pengalaman ini bisa dimasukkan ke dalam pengalaman kerja.

Untuk fresh graduate, pengalaman magang, job training, kuliah kerja nyata dapat dimasukkan di bawah judul pengalaman kerja. Ingat, sebisa mungkin Anda mencantumkan pengalaman kerja dalam CV Anda, dan hindari mengatakan Anda tidak punya pengalaman kerja.

7. Daftar Informasi yang Sebaiknya Dihilangkan
Di bawah ini terdapat beberapa informasi yang sebaiknya Anda hilangkan atau dikemas dengan diplomatis:
• Tes Anda yang gagal
• Kondisi kesehatan Anda, bila tidak sehat
• Penyakit akut, baik fisik maupun mental
• Posisi junior yang tidak relevan dengan arah karir Anda sekarang
• Pengalaman kerja yang kurang dari setahun
• Alasan meninggalkan pekerjaan yang terdahulu
• Keterangan waktu sehubungan riwayat pendidikan
• Usia anak
• Status pernikahan
• Keterangan waktu penahanan
• Minat yang dianggap masyarakat umum berbahaya atau “berbeda”, seperti hand-gliding dan bungee jumping
• Kewarganegaraan dan suku.
• Afiliasi politik
• Tempat lahir
• Agama, kecuali bila Anda melamar di perusahaan/organisasi berbasis agama yang sama dengan agama Anda.
• Kemahiran berbahasa yang tidak berguna langsung di negara-negara barat atau bagi pekerjaan yang dilamar
• Kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi daripada pekerjaan yang diincar
• Gaji dan tunjangan yang didapatkan saat ini
• Gaji dan tunjangan yang ingin didapatkan
• Foto
• Referensi
• Apa pun yang membuat Anda terkesan ekstrim

Harus diingat, penghilangan informasi ini sangat tergantung pada karakter Anda serta situasi dan kondisi perusahaan/organisasi yang akan Anda lamar. Jika informasi di atas sekiranya menguntungkan untuk Anda cantumkan, maka sebaiknya jangan dihilangkan. Misalnya Anda seorang perempuan yang ingin bekerja di sebuah media yang mengangkat masalah kehidupan rumah tangga, maka status menikah sebaiknya dicantumkan.

8. Daftar Larangan
• Jangan berbohong
• Jangan cantumkan gaji Anda saat ini
• Jangan sebutkan gaji yang Anda inginkan
• Jangan katakan alasan mengapa Anda meninggalkan pekerjaan yang terdahulu
• Jangan gunakan “saya” kecuali bila benar-benar diperlukan
• Jangan jilid CV Anda
• Jangan cantumkan keterangan, singkatan, atau gelar yang asing
• Jangan sertakan foto
• Jangan salah mengeja
• Jangan menggunakan tata bahasa yang salah
• Jangan gunakan kertas berwarna
• Jangan sertakan grafik yang ramai
• Jangan bercanda
• Jangan susun CV yang melebihi empat halaman kertas A4
• Jangan menulis karir Anda yang sudah lebih dari 15 tahun
• Jangan sertakan alamat atasan yang terdahulu
• Jangan sertakan referensi
• Jangan gunakan format kronologis tanpa dikombinasikan dengan format performa
• Jangan cantumkan terlalu banyak pelatihan intern
• Jangan melebih-lebihkan isi CV Anda
• Jangan mengoreksi kesalahan dengan tulisan tangan
• Jangan sampai ada kekosongan dalam riwayat Anda
• Jangan bertele-tele
• Jangan gunakan kata dan kalimat yang panjang
• Jangan sebutkan keahlian yang tidak tampak dalam prestasi Anda
• Jangan gunakan istilah-istilah yang tidak populer
• Jangan cantumkan tanggal menyusun CV
• Jangan terkesan sombong
• Jangan sebutkan minat yang aneh atau berbahaya
• Jangan tujukan CV Anda kepada “Yth. Bapak” atau “Ibu” tanpa nama mereka
• Jangan cantumkan logo, gambar, atau lambang keluarga – bila keluarga Anda sangat terhormat,
• Jangan kirimkan CV Anda ke divisi SDM bila isinya lamaran yang terkesan datar

Ingat, semua hal di atas adalah “larangan” umum dan semua memiliki pengecualian.

0 komentar:

Posting Komentar