BAB 3: MENGGUNAKAN BAHASA YANG EFEKTIF

CV yang baik disusun dengan menggunakan bahasa yang efektif, khususnya dalam segi pemilihan kata dan penyusunan kalimat. Bahasa yang efektif mampu menonjolkan kekuatan-kekuatan Anda sehingga terbangun citra positif. Untuk menciptakan bahasa yang efektif, ada kalanya aturan tatabahasa yang baku tidak berlaku, contohnya penggunaan jenis kata ganti orang pertama tunggal, seperti “saya “, pemakaian kata sandang seperti “sebuah” dan hal-hal lainnya yang akan dijelaskan pada bab ini beserta kiat-kiat sebagai berikut:

1. Gunakan kata kunci
2. Gunakan ejaan yang benar
3. Gunakan kalimat dan kata yang singkat
4. Gunakan kata yang berkesan positif
5. Gunakan kata kerja
6. Jangan menggunakan “saya”
7. Bedakan tatabahasa Indonesia dan Inggris
8. Gunakan Bentuk Waktu Lampau

1. Gunakan Kata Kunci
Iklan lowongan kerja memberi banyak informasi tentang pekerjaan yang ditawarkan. Hal utama yang harus Anda perhatikan adalah kualifikasi yang dibutuhkan atau kriteria yang ditentukan perusahaan/organisasi. Biasanya, kualifikasi berisi tentang latar belakang pendidikan, umur, pengalaman kerja, serta keterampilan lain, seperti: bisa bekerja di bawah tekanan, fasih berbahasa Inggris dan sebagainya.

Kualifikasi atau kriteria tersebut menjadi kata kunci dalam CV Anda. Upayakan agar kata kunci itu tercantum sebanyak-banyaknya pada bagian-bagian CV Anda. Tentunya ini harus sesuai dengan latar belakang Anda, dan tidak bisa asal dikarang-karang. Kata kunci tersebut sebaiknya juga dicantumkan dalam surat lamaran kerja Anda.

Selain kata-kata yang tercantum dalam iklan, kata kunci juga bisa berupa istilah yang dipakai dalam bidang pekerjaan itu, misalnya arus kas atau cashflow untuk bidang keuangan, mock-up untuk bidang desain grafis dan lain-lain. Untuk kata kunci berupa akronim atau singkatan, bila sekiranya pembaca CV Anda tidak akan memahami singkatan yang tidak populer, jangan gunakan singkatan tersebut. Akan tetapi, bila Anda melamar pekerjaan dalam bidang teknologi dan informasi, jangan ikuti saran ini. Justru, gunakan singkatan sebanyak mungkin, karena ini akan membuat divisi SDM kagum dan calon atasan operasional Anda tertarik untuk mengenal Anda lebih jauh.

2. Ejaan yang Benar
Semua kata pada CV harus dieja dengan benar. Dengan satu kesalahan ejaan saja, staf perekrut bisa menyingkirkan dokumen Anda ke tumpukan “DITOLAK”.

Jika ada kesalahan ejaan atau ketikan dalam CV Anda, kesan yang mungkin timbul di benak calon atasan Anda adalah sebagai berikut:

• Anda tidak dapat mengeja
• Anda pemalas
• Anda tidak memperhatikan detil
• Anda tidak layak mewakili citra perusahaan
• Anda tidak benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut

3. Gunakan Kalimat dan Kata yang Singkat
Pada tahap awal seleksi dokumen, CV Anda akan dibaca secara sepintas lalu, bukan diperiksa dengan teliti, sehingga usahakanlah agar CV Anda mudah dimengerti. Caranya dengan menggunakan kalimat-kalimat singkat seperti di koran. Gaya ini membuat CV Anda lebih menonjol dan terlihat dinamis. Namun hal ini tidak berlaku jika Anda mengincar pekerjaan yang membutuhkan gaya bahasa tertentu.

Kata-kata singkat juga memiliki efek yang sama. Kata yang terdiri lebih dari tiga suku kata lebih sulit dimengerti jika dibaca sekilas. Orang-orang yang berkutat dengan ratusan CV sudah memiliki pekerjaan yang cukup sulit. Jadi, ringankanlah beban mereka. Gunakan kata-kata yang singkat dan sederhana.

4. Gunakan Kata yang Berkesan Positif
Jika diperhatikan, Anda bisa menemukan bahwa ada kata-kata yang memiliki kesan lebih positif dibandingkan kata lain dengan arti yang sama. Contohnya: menegosiasikan memberi kesan lebih kuat daripada membicarakan, merundingkan, atau menawar. Contoh lainnya: mengelola lebih positif daripada menata, mengatur atau mengurus.

Setelah Anda selesai menulis CV, perhatikanlah setiap kata dengan teliiti. Mungkin saja ada kata-kata dalam CV Anda yang bisa diganti dengan kata-kata yang lebih kuat atau positif. Untuk mengerjakan ini, Anda bisa menggunakan bantuan kamus atau tesaurus Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

5. Gunakan Kata Kerja
Apabila memungkinkan, gunakanlah kata kerja dibandingkan kata benda untuk menjelaskan tugas-tugas dan prestasi-prestasi Anda. Kata benda tidak menciptakan kesan yang kuat, contohnya:

• Mengelola dibandingkan pengelolaan
• Memperbaiki dibandingkan perbaikan
• Meneliti dibandingkan penelitian

Kata kerja memberi kesan bahwa Anda telah menghasilkan prestasi. Citra seperti itulah yang seharusnya ditampilkan dalam CV Anda.

6. Jangan Menggunakan “Saya”
Hindari penggunaan kata ganti orang pertama tunggal, seperti “saya”. Gunakan “saya” hanya pada saat wawancara. Terlalu banyak menggunakan kata “saya” memberi kesan seolah-olah Anda memuja diri sendiri. Tidak mencantumkan “saya” akan mempermudah Anda dalam memperlihatkan keahlian Anda tanpa terkesan menyombongkan diri. Dengan menggunakan kata kerja, Anda tidak perlu menuliskan “saya” di depan kata-kata kerja tersebut. Kini Anda dapat menuliskan prestasi Anda dengan menggunakan “tab” pada komputer Anda, agar sedikit masuk dari ujung paragraf, supaya prestasi Anda lebih menonjol dan menarik perhatian pembaca CV.

7. Perhatikan Tatabahasa Inggris dan Indonesia
Hal yang perlu diingat adalah Bahasa Indonesia menggunakan aturan tatabahasa yang berbeda dengan Bahasa Inggris. Contohnya dalam hal pemakaian artikula atau kata sandang, seperti “sebuah”, seorang”, “si”, “sang”.

Kalimat dalam Bahasa Indonesia pada dasarnya bisa memakai kata sandang dan bisa juga tidak memakai kata sandang tersebut. Contohnya:

• Mensupervisi sebuah divisi pemasaran [memakai kata sandang “sebuah”]
• Mensupervisi divisi pemasaran [tidak memakai kata sandang]


Sementara itu, kalimat dalam tatabahasa Inggris lazimnya menggunakan kata sandang, contohnya:

• Supervised a marketing division [memakai kata sandang “a”]

Aturan tentang kata sandang ini tidak diterapkan dalam penulisan CV berbahasa Inggris juga Bahasa Indonesia. Penggunaan kata sandang tunggal, seperti “a”, “an”, “the” dalam Bahasa Inggris atau “sebuah”, “seorang”, “si”, “sang” dalam Bahasa Indonesia sebaiknya ditanggalkan karena memberi kesan Anda mempunyai pengalaman sedikit dan sempit. “Supervised marketing division” memberi kesan lebih luas dan kuat dibandingkan “Supervised a marketing division”.

8. Gunakan Bentuk Waktu Lampau
Hal lain yang perlu diingat berkaitan dengan tatabahasa adalah dalam hal bentuk waktu atau tenses. Sebisa mungkin gunakanlah kata kerja dalam bentuk waktu lampau [past tense] dalam menjelaskan tugas dan prestasi Anda. Pemakaian bentuk waktu lampau ini untuk mempertegas bahwa Anda telah memberi kontribusi kepada perusahaan/organisasi. Untuk CV berbahasa Indonesia, hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kata “pernah” atau “telah”, sementara itu, CV dalam Bahasa Inggris bisa melihat rumus kata kerja dalam past tense, contohnya:

• achieved = mencapai
• acquired = memperoleh
• analysed = menganalisis
• anticipated = mengantisipasi
• approved = menyetujui

0 komentar:

Posting Komentar