E-ZINE KOMUNIKARIR

E-ZINE #1

E-ZINE #2

PENGALAMAN KERJA ADA DIMANA-MANA

Hari ini saya saya teringat obrolan dengan seorang kawan. Dia cerita bahwa dia ingin sekali pindah kerja. Mungkin ke bank jadi Management Trainee. Tapi dia bingung karena saat ini dia baru kerja 2 bulan di sebuah instansi pemerintah. Kalau pindah sekarang, dia merasa masih belum punya pengalaman kerja.

Saya sering berkenalan dengan orang-orang yang bilang belum punya pengalaman kerja. Tetapi setelah ngobrol dengan mereka, ternyata mereka punya pengalaman kerja. Bahkan bukan satu-dua pengalaman kerja saja. Banyak, ternyata ...

Masalahnya, kita kadang kurang menghargai diri kita sendiri. Kita kurang bisa melihat hal-hal yang kita lakukan sebenarnya adalah bekerja. Mungkin karena sejak kecil kita hidup dalam masyarakat yang senang bermimpi tentang hidup yang serba enak. Sehingga mengukur keberhasilan hanya dari kemapanan. Dan akhirnya seringkali mengkerdilkan arti bekerja. Bekerja hanya di kantor atau perusahaan. Bekerja hanya diukur dengan uang.

Pekerjaan yang kita lakukan sendiri, bersama teman-teman atau keluarga, misalnya memproduksi atau menjual barang, sering tidak dianggap sebagai pekerjaan hanya karena kita tidak berkantor. Pekerjaan yang sifatnya sukarela, seperti mengkoordinasikan bantuan untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam, dianggap bukan bekerja karena tidak dibayar. Kegiatan-kegiatan dalam suatu kepanitiaan di sekolah atau di kampus, misalnya untuk menyelenggarakan pentas seni atau menyusun majalah, tidak dianggap bekerja karena sekedar kegiatan sampingan, tambahan atau esktrakurikuler. Demikian pula dengan pekerjaan domestik atau tugas-tugas yang dilakukan di dalam rumah tangga, dianggap bukan bekerja karena tidak memberi pemasukan, dan lebih dianggap sebagai kewajiban.

Kalau dipikir-pikir pekerjaan-pekerjaan di atas sebenarnya juga tidak kalah susahnya dengan pekerjan di kantor atau di perusahaan. Untuk melakukan pekerjaan yang tidak dibayar kita pun harus membuat perencanaan, strategi, skala prioritas, mempertimbangkan keterbatasan tenaga, waktu dan dana. Kita juga harus memikirkan tentang risiko.

Kalau kita mau menjual barang produksi kita sendiri, membantu korban bencana alam, membuat acara pentas seni, atau melakukan tugas-tugas domestik, kita harus punya keahlian misalnya dalam membuat budget projection atau perkiraan biaya. Kemudian kita harus punya keahlian marketing atau promosi untuk melakukan penggalangan dana, atau mencari pemasukan. Ketika uang sudah terkumpul, kita harus bisa mengelola dana itu berdasarkan perencanaan -- atau mungkin dengan perubahan rencana. Kalau uang tidak terkumpul, kita harus punya skenario B dan C, entah itu berusaha mendapatkan dana dengan cara lain atau memangkas beberapa komponen biaya. Kita juga harus memakai keterampilan berkomunikasi, misalnya untuk mengurus perijinan, menawar harga barang, dan menjawab permintaan atau komplain. Bukankah pekerjaan-pekerjaan semacam ini yang dilakukan di kantor atau perusahaan?

Kalau kita lihat heading atau judul pada CV di bagian pengalaman kerja, kata-kata yang umum dipakai adalah "Work Experience" atau "Pengalaman Kerja", dan bukan "Place of Employment" atau "Tempat Kerja". Jadi yang dipentingkan adalah kegiatan bekerja itu, bukan tempat di mana kita bekerja. Yang dipentingkan adalah ketika kita menggunakan pikiran kita, tangan kita, kaki kita, panca indera kita, dan seluruh daya upaya kita untuk melakukan sesuatu.

Jadi bagi mereka yang belum bekerja, atau belum lama bekerja di sebuah kantor atau perusahaan jangan berkecil hati. Jangan pesimis. Coba diingat-ingat lagi apa yang sudah Anda lakukan selama ini di sekolah atau di kampus, di lingkungan rumah, di dalam kelompok, atau yang Anda lakukan sendirian. Informasi ini bisa dimasukkan ke dalam CV dan surat lamaran kerja Anda. Tapi, Anda harus menyortir mana yang paling relevan dengan pekerjaan yang akan Anda lamar. Teknis penulisannya di CV sebaiknya menggunakan format CV Fungsional yakni dikelompokkan berdasarkan bidang keahlian.

Kalau Anda sudah punya beberapa pengalaman kerja dari kegiatan yang dulu-dulu, menurut saya nggak masalah kalau mau pindah dari tempat kerja yang sekarang, meski baru beberapa bulan kerja di sana, seperti Chandra tadi. Dulu saya juga seperti itu. Dan banyak teman saya juga seperti itu. Dan nyatanya: no problemo!

Kalau pengalaman Anda masih nol, benar-benar belum punya pengalaman sama sekali, benar-benar belum pernah melakukan sesuatu apapun sepanjang hidup Anda, sekarang carilah kegiatan yang Anda minati, entah sendiri, bersama teman, atau bergabung dalam sebuah kelompok. Sekaranglah saatnya untuk bergerak. Untuk bekerja. Dan bekerja bisa dimana saja, tidak cuma di kantor atau di perusahaan ... seperti belajar tidak cuma di bangku sekolah...
...
Foto: Kakiku di Pantai Jeruk, Tegal, Juli 2008

REVISI: CV FRESH GRADUATE

Seorang klien Komunikarir, sebut saja Priantomo, pertama kali menghubungi kami pada tahun 2005. Saat itu, ia menceritakan bahwa ia belum mendapat pekerjaan sejak wisudanya di tahun 2004. Padahal, katanya, CV dan surat lamaran kerjanya sudah dikirim ke beberapa perusahaan namun tak ada jawaban. Karena itu, ia minta bantuan kami untuk memperbaiki CV dan surat lamaran kerjanya.

Sebelum melakukan perbaikan atas CVnya, kami minta Priantomo mengisi formulir untuk mengumpulkan informasi tentang dirinya terutama dalam hal pekerjaan yang pernah ia lakukan. Pada awalnya ia bilang tidak punya pengalaman kerja sama sekali. Lalu kami minta untuk menyebutkan kegiatan-kegiatan apa saja yang pernah ia lakukan di kampus, di rumah atau di lingkungan mainnya. Ternyata, Priantomo bisa menyebutkan beberapa kegiatan -- dan ini menjadi bahan untuk menyusun pengalaman kerjanya. Selain meminta Priantomo untuk mengisi formulir, kami juga meminta CV buatannya berikut ini.

SEBELUM: CV Buatan Priantomo [2005]

CV ASLI PRIANTOMO

Menurut kami, CV tersebut tidak menyediakan informasi tentang potensi dirinya. Sebaliknya, banyak hal yang tidak perlu diungkapkan, justru diungkapkan, misalnya:

• Menyebutkan data diri secara lengkap (agama, status perkawinan, dll). Sebaiknya,
jika tidak diminta oleh perusahaan, hindari memberikan informasi yang tidak
perlu karena tidak jarang orang menilai berdasarkan penilaian subjektif, dan
hal itu bisa menjadi bias/diskriminatif.

• Jenjang pendidikan tidak perlu ditulis semuanya khususnya pendidikan SD dan SMP karena selain memakan tempat dan waktu untuk membaca, juga kurang relevan dengan skill yang dibutuhkan perusahaan.

SESUDAH: CV Buatan Komunikarir [2005]

CV REVISI PRIANTOMO-2005


Perbaikan yang kami lakukan yaitu:
• Pada bagian “Professional Objectives” kami tuliskan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan latar belakang Priantomo.

• Melihat pengalaman kerja Priantomo belum banyak, maka untuk membangun kesan bahwa ia kompeten untuk bekerja di Kantor Akuntan Publik, maka perlu disebutkan mata kuliah yang telah ia dapatkan di bangku kuliah, kursus-kursus, karakter, minat dan skill yang mendukung profesi yang ingin ia geluti.

• Karena pengalaman kerjanya belum banyak dan juga banyak waktu kosong antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, maka kami tidak menggunakan format CV kronologis, melainkan format CV fungsional atau berdasarkan fungsi-fungsi pekerjaan yang ia lakukan. Fungsi-fungsi ini juga disesuaikan dengan pekerjaan yang ingin dilamarnya. Menurut kami, setidaknya ada 4 fungsi yang pernah ia lakukan selama bekerja freelance/partime yakni: book keeping, office management, purchasing dan inventory control dan customer service/public relations.

• Kami juga menyarankan agar ia menambahkan pekerjaan yang berkaitan dengan auditing. Judul posisi kerja juga kami sesuaikan dengan fungsi, misalnya untuk pekerjaan multi-level marketing, kami membuat judul posisinya “Sales and Distribution” sebab sebenarnya pekerjaan multi-level marketing berkaitan dengan kegiatan penjualan dan distribusi. Penggunakan judul berdasarkan fungsi, bisa menaikkan citra dirinya.

Begitulah perbaikan yang kami lakukan pada CV Priantomo. Seperti kata teori dan menurut pengalaman kami sendiri yakni CV yang menarik, efektif dan yang terbukti berhasil membawa pelamar ke tahap interview adalah CV yang “tailor-made”. Artinya, seperti halnya membuat pakaian di tukang jahit, CV itu harus disesuaikan dengan latar belakang pelamar kerja dan pemberi kerja atau perusahaan. Jadi sebenarnya tidak ada satu model CV yang cocok untuk semua orang. Sebab setiap orang itu unik. Demikian pula dengan pemberi kerja atau perusahaan.

RESELLER

Apa yang dimaksud dengan Reseller?
Reseller adalah mereka yang menjadi Reader sekaligus Seller atau Paket Komunikarir.

Apa yang saya dapatkan sebagai Reseller?
Semua yang didapatkan Reader, yaitu:
  • Tutorial step-by-step menulis CV
  • Contoh CV
  • Kamus kata kunci untuk 21 sektor pekerjaan
  • Lembar kerja untuk menyusun CV
  • Organizer untuk mencatat daftar prospek kerja dan follow-up
  • Konsultasi online
  • E-book “Rahasia Menulis CV” yang berisi tips dan trik:
plus:
  • Pembagian hasil sebesar 50% dari Reader dan Reseller yang bergabung langsung melalui Anda. Pembagian hasil ditransfer paling lambat 1 hari setelah kami menerima transfer dari Reader/Reseller Anda.
  • 1 blog untuk promo [selama masa berlangganan]
  • 1 blog content [selama masa berlangganan] untuk Readers Anda. Blog ini bisa menampung 100 maksimal Readers. Jika kapasitas ini sudah penuh, akan disediakan blog baru.
  • Dukungan pemasaran, administrasi dan teknis dari Tim Komunikarir
  • Space untuk memasang maksimal 5 iklan di blog Anda dan blog Komunikarir. [iklan tidak menyinggung SARA, dan tidak berbau pornografi].
Apa yang harus saya lakukan sebagai Reseller?
Anda tinggal mempromosikan blog yang telah kami sediakan agar mendapat Reader/Reseller. Selanjutnya, supporting Tim Komunikarir akan melakukan proses aktivasi dalam waktu 1 x 24 jam dan akan memberitahukan kepada Anda serta Reader/Reseller baru melalui e-mail.


Berapa Harga Paket Reseller?

  • Rp. 100.000,- untuk 6 bulan
  • Rp. 150.000 untuk 1 tahun
Bagaimana caranya menjadi Reseller?
Isi Formulir Pesanan atau kirim pesan via email/sms pada kontak yang telah disediakan di sini. Kami akan mengkonfirmasi pesanan Anda. Setelah transfer diterima, blog Anda akan dibuat dalam 1- 2 hari. Setelah itu, Anda langsung bisa melakukan pemasaran dan mudah-mudahan segera mendapat pemasukan :)

Tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri Anda...