REVISI: CV FRESH GRADUATE

Seorang klien Komunikarir, sebut saja Priantomo, pertama kali menghubungi kami pada tahun 2005. Saat itu, ia menceritakan bahwa ia belum mendapat pekerjaan sejak wisudanya di tahun 2004. Padahal, katanya, CV dan surat lamaran kerjanya sudah dikirim ke beberapa perusahaan namun tak ada jawaban. Karena itu, ia minta bantuan kami untuk memperbaiki CV dan surat lamaran kerjanya.

Sebelum melakukan perbaikan atas CVnya, kami minta Priantomo mengisi formulir untuk mengumpulkan informasi tentang dirinya terutama dalam hal pekerjaan yang pernah ia lakukan. Pada awalnya ia bilang tidak punya pengalaman kerja sama sekali. Lalu kami minta untuk menyebutkan kegiatan-kegiatan apa saja yang pernah ia lakukan di kampus, di rumah atau di lingkungan mainnya. Ternyata, Priantomo bisa menyebutkan beberapa kegiatan -- dan ini menjadi bahan untuk menyusun pengalaman kerjanya. Selain meminta Priantomo untuk mengisi formulir, kami juga meminta CV buatannya berikut ini.

SEBELUM: CV Buatan Priantomo [2005]

CV ASLI PRIANTOMO

Menurut kami, CV tersebut tidak menyediakan informasi tentang potensi dirinya. Sebaliknya, banyak hal yang tidak perlu diungkapkan, justru diungkapkan, misalnya:

• Menyebutkan data diri secara lengkap (agama, status perkawinan, dll). Sebaiknya,
jika tidak diminta oleh perusahaan, hindari memberikan informasi yang tidak
perlu karena tidak jarang orang menilai berdasarkan penilaian subjektif, dan
hal itu bisa menjadi bias/diskriminatif.

• Jenjang pendidikan tidak perlu ditulis semuanya khususnya pendidikan SD dan SMP karena selain memakan tempat dan waktu untuk membaca, juga kurang relevan dengan skill yang dibutuhkan perusahaan.

SESUDAH: CV Buatan Komunikarir [2005]

CV REVISI PRIANTOMO-2005


Perbaikan yang kami lakukan yaitu:
• Pada bagian “Professional Objectives” kami tuliskan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan latar belakang Priantomo.

• Melihat pengalaman kerja Priantomo belum banyak, maka untuk membangun kesan bahwa ia kompeten untuk bekerja di Kantor Akuntan Publik, maka perlu disebutkan mata kuliah yang telah ia dapatkan di bangku kuliah, kursus-kursus, karakter, minat dan skill yang mendukung profesi yang ingin ia geluti.

• Karena pengalaman kerjanya belum banyak dan juga banyak waktu kosong antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, maka kami tidak menggunakan format CV kronologis, melainkan format CV fungsional atau berdasarkan fungsi-fungsi pekerjaan yang ia lakukan. Fungsi-fungsi ini juga disesuaikan dengan pekerjaan yang ingin dilamarnya. Menurut kami, setidaknya ada 4 fungsi yang pernah ia lakukan selama bekerja freelance/partime yakni: book keeping, office management, purchasing dan inventory control dan customer service/public relations.

• Kami juga menyarankan agar ia menambahkan pekerjaan yang berkaitan dengan auditing. Judul posisi kerja juga kami sesuaikan dengan fungsi, misalnya untuk pekerjaan multi-level marketing, kami membuat judul posisinya “Sales and Distribution” sebab sebenarnya pekerjaan multi-level marketing berkaitan dengan kegiatan penjualan dan distribusi. Penggunakan judul berdasarkan fungsi, bisa menaikkan citra dirinya.

Begitulah perbaikan yang kami lakukan pada CV Priantomo. Seperti kata teori dan menurut pengalaman kami sendiri yakni CV yang menarik, efektif dan yang terbukti berhasil membawa pelamar ke tahap interview adalah CV yang “tailor-made”. Artinya, seperti halnya membuat pakaian di tukang jahit, CV itu harus disesuaikan dengan latar belakang pelamar kerja dan pemberi kerja atau perusahaan. Jadi sebenarnya tidak ada satu model CV yang cocok untuk semua orang. Sebab setiap orang itu unik. Demikian pula dengan pemberi kerja atau perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar